Tentang Asuransi Modern

Asuransi tradisional adalah jenis asuransi murni sesuai dengan prinsip asuransi yaitu memindahkan risiko dimana kita membayar premi untuk mendapatkan perlindungan dalam kurun waktu tertentu. Asuransi tradisional ini tidak memiliki nilai tunai dan premi yang ditawarkan biasanya dapat lebih murah dibandingkan dengan asuransi unit link.

David : Asuransi unit link khan ada banyak manfaat pak di dalamnya seperti asuransi kesehatan, penyakit kritis, kecelakaan, dll nya ?

Benar dan yang harus dipahami terlebih dahulu adalah unit link ini produk dasarnya adalah asuransi jiwa dimana manfaat lainnya yang anda sebutkan tadi adalah asuransi tambahan atau dikenal dengan istilah rider.

Ini sedikit pencerahan kepada anda sebuah ilustrasi tentang asuransi jiwa tradisional (term life) dengan asuransi unit link.

Term life dulu ya karena lebih simple. Hehehe. Bahasa Indonesianya adalah asuransi jiwa berjangka artinya hanya melindungi jiwa seseorang dalam jangka waktu tertentu saja. Ciri khas term life adalah preminya tetap selama jangka waktu tertentu tersebut. Asuransi term life ini sangat mirip dengan asuransi mobil yang anda miliki pada saat ini. Asuransi term life biasanya akan melindungi nasabah dalam jangka waktu 1, 5, 10, 15 atau 20 tahun.

Misalkan Mr. X mengambil term life 10 tahun maka premi yang dibayarkan selama 10 tahun nilainya tetap dan akan melindungi jiwa Mr. X selama 10 tahun. Nah kalau sudah selesai 10 tahun dan Mr. X tidak meninggal dunia bagaimana ? Ya selesai perlindungan dan semua uang premi yang dibayarkan hangus atau hilang tetapi kalau Mr. X masih memerlukan asuransi lebih lanjut bisa perpanjang untuk 10 tahun berikutnya dengan premi baru yang biasanya jauh lebih tinggi dari premi 10 tahun pertama.

Unit link, nah kalau ini adalah produk campuran antara asuransi dengan investasi jadi harusnya lebih kompleks dari term life. Kalau term life melindungi dengan jangka waktu tertentu saja maka asuransi di unit link melindungi sampai usia 100 tahun alias seumur hidup. Di sinilah letak kelemahan paling mendasar dari unit link karena rata-rata untuk usia di atas 70 sudah tidak memerlukan asuransi jiwa lagi bukan ? Akibatnya anda akan membayar premi lebih tinggi untuk manfaat yang sebenarnya tidak anda perlukan

Tapi tenang di beberapa asuransi unit link ternyata mempunyai rider atau asuransi tambahan yang dapat membatasi waktu perlindungan hingga 55, 60 atau 70 tahun saja. Nah kalau rider ini diambil maka asuransi unit link ini sudah menjadi mirip dengan term life dan tentunya menjadi lebih kompetitif bahkan bisa lebih baik dibandingkan dengan term life.

Franky : Wah jadi makin menarik nih perhelatan di dunia asuransi. Hehehe

 Term life itu kalau dalam memasak ibarat masak air tinggal letakkan airnya di panci dan panaskan… selesai, sedangkan asuransi unit link ibarat masak capcai yang ada demikian banyak sayuran dan bumbu yang harus diracik.

Nah di sini letak keahlian sang koki menentukan kualitas capcai-nya. Kalau dalam asuransi unit link keahlian sang agen akan sangat menentukan hasil ramuannya. Agen biasa dengan agen yang memiliki latar belakang ilmu perencanaan keuangan akan sangat jauh berbeda hasil racikannya apalagi kalau si agen hanya mengejar komisi semata akan semakin memperparah hasil racikannya loh.

Henny : Tapi jujur saya lebih sering mendengar asuransi unit link loh dibandingkan dengan term life ini !

Anda tahu mengapa asuransi unit link sangat booming di Indonesia ? Karena orang Indonesia itu paling benci ketika mendengar uangnya hangus. Makanya asuransi unit link ini menggabungkan antara asuransi dengan investasi yang sering dijual agen dengan istilah uang tidak hangus.

Bagaimana dengan konsep investasi di asuransi unit link ? Tidak pernah disebut reksadana oleh perusahaan asuransi tetapi kalau dilihat kasat mata ternyata sama persis antara pengelolaan investasi unit link dengan reksadana. Jujur saja di mana bedanya saya sendiri gak tahu. Hehehe. Pada kenyataannya apakah benar premi tidak hangus atau hangusnya aja yang dibuat jadi lebih lama ? Mari kita bahas…

Dalam asuransi unit link ada istilah Cost of Insurance (COI) yang menunjukkan itulah biaya sesungguhnya untuk mendapatkan nilai pertanggungan yang anda inginkan. Misalkan di asuransi unit link untuk usia 39 dengan uang pertanggungan jiwa 1M tertera di ilustrasi COI-nya sekitar 200 ribuan. Nilai inilah yang seharusnya anda bayar dan supaya premi tidak hangus dan mampu melindungi anda sampai usia 70 tahun maka premi yang harus anda bayarkan setiap bulan menjadi 650 ribu.

Sebenarnya selisih 450 ribu inilah yang diinvestasikan oleh perusahaan asuransi untuk sanggup membayar premi anda hingga usia anda 70 tahun setelah anda stop bayar premi di tahun ke-10. Jadi tahu khan sekarang kenapa dibilang asuransi unit link preminya tidak hangus atau tidak akan pernah hangus. Hehehe.

Joy : Padahal banyak loh agen asuransi yang bilang asuransi unit link itu hanya perlu bayar 10 tahun dan sesudah itu tidak perlu bayar lagi hingga usia 100 tahun.

Ya itulah kesalahan yang paling sering terjadi di dunia asuransi unit link. Asuransi unit link itu preminya akan bayar seumur hidup hanya cara bayarnya yang berbeda dimana di 5 atau 10 tahun pertama anda bayarkan dengan menyetorkan uang secara langsung ke perusahaan asuransi dan setelah itu anda seolah-olah tidak bayar lagi padahal tetap bayar dengan cara memotong dana hasil investasi anda.

David : Koq itu contoh asuransi unit link di atas murah pak hanya 650 ribu bisa dapat 1M, itu usia saya loh 39 tahun soalnya. Kayaknya saya bayar hampir 1 juta tapi gak sampai tuh uang pertanggungan 1M ?

Coba David cek lagi racikannya benar apa tidak. Biasanya anda akan diberikan banyak manfaat yang belum tentu anda perlukan. Saya memberikan ilustrasi 650 ribu itu untuk perlindungan sampai 70 tahun saja loh bukan 100 tahun dengan memanfaatkan rider term life yang ada di asuransi unit link. Kalau mau yang asli hingga usia 100 tahun preminya perlu 1,1 juta per bulan. Beda jauh khan…

David : Iya nih kayaknya perlu dicek ulang nih supaya manfaatnya benar !

 Ya anda semua perlu cek polis asuransi unit link anda karena survei mengatakan 9 dari 10 pemilik asuransi salah dalam membeli asuransi khusunya unit link. Kesalahan terbesar dalam menentukan uang pertanggungan dan banyak manfaat yang sebenarnya tidak perlu tapi dibeli oleh nasabah.

David : Kalau biaya akuisisi itu apa lagi pak ?

Sebelum bicara biaya akuisi kita bahas dulu tentang premi dalam asuransi unit link ya. Di asuransi unit link umumnya premi dibagi menjadi 2 yaitu premi berkala dan top up berkala. Kedua premi inilah yang dibayar nasabah setiap bulan atau setiap tahunnya.

Premi berkala ini mirip dengan istilah premi pada umumnya yang digunakan untuk membayar biaya asuransi. Premi ini oleh perusahaan asuransi unit link sebagian diambil dan digunakan untuk keperluan biaya asuransi yang nanti dikenal dengan istilah biaya akuisisi dan sebagian lagi diinvestasikan. Premi berkala ini secara bertahap akan digunakan juga untuk kebutuhan investasi nasabah. Berapa komposisinya akan kita bahas dalam topik biaya akuisisi.

Top up berkala merupakan bagian dari premi yang digunakan untuk investasi seperti halnya seseorang berinvestasi di reksadana secara langsung. Untuk apa top up berkala ini ? Karena ini sifatnya investasi maka bisa digunakan untuk banyak hal antara lain untuk membayar biaya asuransi setelah seseorang berhenti membayar premi secara langsung atau kebutuhan lainnya seperti pendidikan anak ataupun pensiun.

David : Oh ternyata ini yang disebut agen asuransi unit link yang bisa digunakan untuk pendidikan anak ?

Persis meskipun hasil investasi ini tidak hanya dari top up berkala saja karena ada juga hasil dari premi berkala loh. Saya pribadi tidak menyarankan investasi dana pendidikan anak melalui instrumen unit link. Mengapa ? Karena investasi di unit link ini sudah dicampur adukkan dengan asuransi sehingga sangat sulit untuk mengetahui berapa hasil investasi yang dapat digunakan. Ingat hasil investasi ini digunakan juga untuk membayar biaya asuransi anda nanti, jadi berapa yang bisa anda ambil untuk tetap mempertahankan asuransi anda aktif menjadi hal yang rumit untuk dihitung. Selain itu juga adanya pemotongan biaya membuat investasi di unit link semakin kurang kompetitif dibandingkan dengan reksadana.

Kemudian ingat bahwa unit link ini dijual oleh perusahaan asuransi loh sebenarnya bukan perusahaan investasi. Tidak percaya ? Coba baca nama perusahaan asuransi unit link besar di Indonesia, khan hampir semua ada kata “life” yang menunjukkan kalau mereka ini dasarnya adalah perusahaan asuransi dan bukan perusahaan investasi. Untuk investasi saran saya pakai saja reksadana secara langsung daripada menggunakan unit link ini.

Oke sekarang tentang biaya akuisisi ya seperti pertanyaan David di awal.

Biaya akuisisi ini adalah biaya yang dipotong atau digunakan dari premi berkala (bukan top up berkala) untuk membiayai asuransi kita. Atau paling gampang biaya akuisisi itu sama dengan uang jasa yang kita bayarkan kepada perusahaan asuransi unit link untuk membayar dan mengelola asuransi dan investasi kita. Umumnya asuransi unit link itu mempunyai waktu masa bayar premi secara langsung selama 10 tahun, berikut adalah biaya akuisisi dari salah satu perusahaan asuransi unit link di Indonesia.

Tahun ke-1 : Biaya akuisisi 100%, artinya di tahun pertama ini seluruh premi berkala (bukan top up berkala) anda digunakan untuk membayar biaya kebutuhan asuransi atau tidak ada dana yang digunakan untuk diinvestasikan.

Tahun ke-2 : Biaya akuisisi 60%, artinya di tahun kedua ini 60% premi berkala (bukan top up berkala) anda digunakan untuk membayar biaya kebutuhan asuransi dan 40% diinvestasikan di dalam portofolio investasi yang sudah anda tentukan apakah pasar uang, pendapatan tetap, campuran ata saham.

Tahun ke-3 sd ke-5 : Biaya akuisisi 15%, artinya di tahun kedua sampai dengan tahun kelima ini 15% premi berkala (bukan top up berkala) anda digunakan untuk membayar biaya kebutuhan asuransi dan 85% diinvestasikan di dalam portofolio investasi yang sudah anda tentukan apakah pasar uang, pendapatan tetap, campuran ata saham.

Tahun ke-6 sd ke-10 : Biaya akuisisi 0%, artinya di tahun keenam sampai dengan tahun kesepuluh ini 100% atau seluruh premi berkala (bukan top up berkala) anda diinvestasikan di dalam portofolio investasi yang sudah anda tentukan apakah pasar uang, pendapatan tetap, campuran atau saham.

Nah kalau dilihat dari hitungan di atas maka jangan berharap ada investasi yang cukup besar yang bisa diambil ya di 5 tahun pertama. Bahkan kadang banyak nasabah tidak sadar atau tidak tahu tentang hal ini yang akhirnya kecewa dan menutup asuransi unit link yang dimiliki.

David : Oh itu yang dimaksud biaya akuisisi. Tadi disebutkan biaya akuisisi diambil dari premi berkala lalu bagaimana dengan top up berkala apakah ada biaya akuisisi juga ?

Tidak ada biaya akuisisi tetapi ada potongan biaya administrasi yang besarnya di kisaran 0-5% dari top up berkala yang disetorkan setiap bulannya.

David : Kalau gitu premi berkala dibuat kecil saja pak dan perbesar top up berkalanya supaya potongannya kecil.

Logikanya begitu tetapi pada prakteknya tidak bisa karena perusahaan asuransi unit link ini hidup dari biaya akuisisi sehingga secara sistem sudah diatur sedemikian rupa sehingga tidak merugikan perusahaan asuransi.
Kemudian untuk diketahui biasanya komisi untuk agen dari top up berkala jauh lebih kecil dibandingkan dengan premi berkala. Rata-rata komisi untuk premi berkala sekitar 20-30% sedangkan top up berkala hanya sekitar 3-5% saja.

Jadi anda tahu khan kenapa asuransi unit link menjadi agak rusak citranya ? Hehehe. Salah satunya karena faktor agen yang mencari keuntungan sebesar-besarnya dimana secara tidak langsung akan merugikan nasabah.

David : Jadi asuransi unit link bagus tidak untuk kita ambil karena banyaknya biaya dan kerumitan yang ada tersebut?

Tunggu dulu, masih ingat dengan istilah capcai ? Jadi capcainya enak atau tidak sangat tergantung kokinya, demikian juga dengan asuransi unit link tergantung bagaimana si agen meramunya. Saya sendiri merekomendasikan asuransi unit link ini untuk kebutuhan asuransi jangka panjang di atas 10 tahun. Saya sudah menghitungnya untuk jangka panjang asuransi unit link ini jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan asuransi tradisional atau term life. Sekarang tujuan anda punya asuransi jiwa untuk tujuan jangka pendek atau jangka panjang ?

Henny : Ya harusnya jangka panjang dong pak karena anak-anak masih kecil nih…

Satu lagi kelebihan asuransi unit link ini ada pada asuransi tambahannya atau dikenal dengan istilah rider. Saat ini untuk asuransi penyakit kritis yang bagus masih sangat jarang ditemukan yang berjenis tradisional tetapi rata-rata kita akan temukan di dalam asuransi unit link.

Susan : Jadi kalau mau membeli asuransi unit link apa yang harus kita perhatikan supaya hasilnya maksimal ?

Pertama pastikan dulu perusahaannya kemudian kedua biaya-biaya yang harus kita keluarkan dan ketiga yang juga paling penting adalah kualitas agennya. Karena asuransi unit link itu rumit sekali maka kepiawaian agen akan sangat menentukan hasil atau manfaat yang didapatkan oleh nasabah.
Perlu diingat juga bahwa asuransi itu hanyalah bagian kecil dari banyak aspek dalam perencanaan keuangan keluarga jadi pastikan agen anda mengerti tentang dunia perencanaan keuangan secara keseluruhan sehingga mampu memberikan suatu produk dengan pendekatan holistik yang akan memberikan manfaat maksimal untuk anda.

Susan : Siiip. Mantaap…
Sumur : kaskus.co.id 
 

Kebiasaan "Kebanyakan Mikir"

Kebanyakan mikir (overthinking) adalah keadaan ketika kamu sering menghabiskan waktu berjam-jam buat mikirin hal-hal yang kamu sendiri nggak sadar -apakah itu penting atau nggak buat dipikirin. Nah, lho!

Overthinking biasanya muncul ketika kamu menghadapi masalah. Kamu mungkin harus membuat keputusan besar dalam hidupmu. Apakah keputusan yang kamu ambil sudah benar atau salah? Lalu, apa yang terjadi ketika ternyata kamu salah mengambil keputusan?

Nah, ketakutan dan kekhawatiran itu lho yang bikin kamu jadi overthinking. Padahal, penelitian selama lebih dari 20 tahun  (ns.umich.edu) nggak bisa membuktikan kalau overthinking bakal berakibat baik. Sebaliknya, overthinking justru menghambat penyelesaian masalah. Kamu nggak bisa berpikir rasional dan nggak punya inisiatif atau motivasi. Hmm…bahaya nggak tuh?

Di artikel kali ini Hipwee mau berbagi tentang cara berhenti dan mengubah kebiasaan overthinking. Langsung simak, yuk!

Hindari Hal-Hal Yang Membuatmu Overthinking 
Quote:Overthinking bukan sifat yang dibawa sejak lahir, tapi kebiasaan. Prosesnya langsung dan cepat. Jadi, begitu dapat masalah, seketika itu juga kamu ingin berpikir karena kamu panik. Lalu, kamu nggak sadar kalau udah mikir selama berjam-jam dan tetap nggak dapat solusi apa-apa.

Sebaiknya, kamu bisa mempelajari situasi. Sudah berapa kali kamu bersikap seperti ini? Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menjauhi sumber-sumber masalah. Apa aja sih yang bikin kamu banyak berpikir? Bisa jadi soal pekerjaan, rencana cari beasiswa, atau karir di masa depan. Pikirkan kalau emang kamu rasa itu penting dan harus dipikirkan sekarang. Kalau belum saatnya, sebaiknya lupakan dulu.

Pilih Teman Yang Membuatmu Ceria. Jauhi Mereka Yang Bikin Kamu Galau, Sedih, Dan Mikir!
Quote:Siapa yang ada disekitarmu biasanya akan berpengaruh pada dirimu sendiri. Yup, akan lebih baik jika kamu bisa menjauhi mereka yang selalu bersedih atau hidupnya rumit. Pasalnya, secara otomatis hal-hal negatif itu akan berpengaruh pada dirimu.

Misal, temanmu merasa hidupnya gagal karena Drop Out dari kampus. Ketika mendengarkan dia curhat, kamu justru ikut-ikutan galau dan mikir keras tentang masa depanmu sendiri. Kamu berpikir kenapa sampai saat ini belum bisa dapat pekerjaan dengan gaji fantastis yang bisa dipakai buat beli pulau. Ya elah…

Nah, akan lebih baik kalau kamu berkumpul dengan teman-teman yang menyenangkan. Mereka yang tau apa arti bahagia dan hidup dengan pandangan positif. Teman-teman yang bisa menemanimu melewati setiap hari dengan keceriaan.

Jangan Suka Menyendiri
Quote:Bagi kamu yang merasa punya kebiasaan overthinking, sebaiknya hindari kesempatan buat sendirian. Semakin sering kamu sendiri dan berdiam diri maka semakin parah kebiasaan overthinking-mu itu.

Mengurung diri di kamar, tidur-tiduran di kasur, atau melamun akan memancing otakmu untuk memikirkan hal yang nggak penting. Kemudian, kamu pun sibuk tenggelam dalam kerumitan isi kepalamu sendiri.


4. Menyibukan Diri, Cari Kegiatan
Quote:Selain kalau lagi sendirian, kebiasaan banyak mikir akan muncul ketika kamu nggak punya kerjaan. Nah, itulah alasaanya kenapa kamu harus mulai menyibukkan diri. Buat dirimu sesibuk mungkin. Ikutan kelas meditasi, les bahasa Prancis, bantu-bantu ibumu masak, atau jalan-jalan ke mall. Pastikan kalau kamu nggak punya waktu buat diam dan berpikir.

5. Bicara Pada Diri Sendiri

Quote:Kamu mungkin merasa lelah karena banyak hal yang muncul di kepalamu. Semakin kamu berusaha melupakan, maka semakin sering muncul.

Caranya, bicaralah pada dirimu sendiri. Katakan, “Aku nggak perlu mikirin ini. Aku nggak apa-apa. Semua baik-baik saja”. Nggak cuma sekali atau dua kali, kamu mungkin harus mengatakannya puluhan kali.

6. Apa Yang Menurutmu Penting? Kamu Harus Bisa Berkomitmen

Quote:Tentu bukan sikap yang dewasa ketika kamu rela meninggalkan pekerjaan atau melupakan tugas kuliah demi sesuatu yang mengganggu di kepalamu. Misal, kamu baru saja bertengkar dengan pacarmu. Kamu sibuk menganalisa masalah untuk menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar. But wait! Pekerjaan sudah menunggu dan dateline tugas makin dekat.

Bersikap keras pada diri sendiri itu juga penting. Kamu punya tanggung jawab dan kewajiban yang harus diselesaikan. Tunjukan pada dirimu sendiri bahwa kamu bisa memegang komitmen.

7. Batasi Waktumu Berpikir, Catat Apa Yang Kamu Pikirkan

Quote:Jika kamu merasa bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk berpikir, sebaiknya kamu lakukan hal ini. Pertama, tentukan berapa lama kamu boleh berpikir, misalkan 15 menit. Kedua, ambil kertas dan pulpen lalu tulis apa saja yang kamu pikirkan selama 15 menit itu.

Setelah waktu habis, apa kamu sudah bisa membuat keputusan atau menemukan solusi untuk masalahmu? Kalau sudah tentu itu kabar baik. Tapi, kalau ternyata belum, segera buang kertas itu dan lakukan kegiatan lain. Waktumu sudah habis. Kamu mungkin akan memikirkan hal itu lagi, tapi bukan sekarang.

8. Buat Program Atau Rencana Tertulis

Quote:Kebiasaan overthinking membuatmu memikirkan segala sesuatu dengan tidak terstruktur. Kamu emang mikir, tapi nggak jelas arahnya kemana. Akan lebih baik jika kamu bisa menterjemahkan pemikiranmu menjadi sebuah program atau rencana yang konkrit secara tertulis.

Apa yang ingin kamu raih dan bagaimana caranya? Catat langkah apa saja yang harus kamu lakukan. Misal, kamu ingin dapat IPK 4. Maka, lengkapi catatanmu, belajar setiap hari, latihan soal, aktif di kelas, dan pastikan hasil ujianmu di atas angka 90.

9. Sadari Bahwa Menjadi Sempurna Itu Nggak Mungkin

Quote:Salah satu yang bikin seseorang punya kebiasaan overthinking adalah ketika mereka ingin menjadi sempurna. Padahal, nggak ada definisi yang jelas untuk sebuah kesempurnaan. Jadi, buat apa kamu berpikir tentang bagaimana menjadi sempurna.

Kamu cuma perlu menyelesaikan kewajibanmu dengan sebaik-baiknya. Ketika itu kamu mungkin nggak sadar bahwa pekerjaanmu itu sudah jadi sempurna dengan sendirinya.

10. Berhenti Memikirkan Kemungkinan Buruk

Quote:Setiap keputusan yang kamu ambil mungkin bisa salah dan berdampak buruk pada hidupmu. Tapi, apa kemungkinan itu membuatmu demikian ketakutan sampai nggak berani buat membuat keputusan. Padahal, ketika kamu berani memilih, yang terjadi mungkin justru sebaliknya. Bagaimanapun, hal buruk bisa terjadi kapan saja dalam hidupmu. Kamu hanya perlu tau cara menyikapinya.

Ketika kamu merasa takut, pikirkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Lalu, tanyakan pada dirimu sendiri -apakah kamu siap menghadapinya. Yup, memang harus siap dan kamu pasti bisa. Ubah cara berpikirmu. Berhenti memikirkan kemungkinan buruk dan bayangkan kemungkinan yang sebaliknya. Hayo, berapa kali kamu pernah bilang, “wah, ternyata nggak seburuk yang aku bayangkan”.

11. Pikirkan Konsep Besarnya

Quote:Kamu mungkin berpikir tentang kematian. Kapan kamu mati? Apa yang terjadi setelah kamu mati? Lalu, kamu akan masuk neraka atau surga? Bagaimana kalau ternyata surga dan neraka itu nggak ada?

Guys, kalau kamu nggak bisa menemukan jawaban untuk semua pertanyaan itu terus ngapain capek-capek mikir. Cukupkan pikirkan kosep besar dari kehidupan ini. Tarik kesimpulan akhir bahwa hidup mati manusia itu adalah misteri. Yang bisa kamu lakukan adalah menjalani hidup dengan berbahagia, berbuat baik, dan menerima.

12. Berpikir Boleh. Tapi Jangan Berlebihan, Biar Nggak Overthinking

Quote:Berhenti dari kebiasaan overthinking bukan berarti kamu nggak perlu mikir ‘kan? Kebiasaan berpikir atau menjadi seorang pemikir itu juga ada bagusnya kok. Kamu bisa jadi orang yang logis dan nggak emosional. Hal ini tentu bisa sangat positif ketika kamu harus menyelesaikan suatu masalah. Asalkan, kamu bisa membedakan antara berpikir dengan wajar dan overthinking.


Quote:Menurut penelitian  (ns.umich.edu), 73% orang yang overthinking berumur antara 25-35 tahun. Jumlah cewek adalah 57% sedangkan cowok 43%. Perbedaan yang signifikan menjelaskan bahwa mayoritas cewek itu emang overthinking. Waduh…hati-hati ya buat para cewek!

Nah, mari mulai mengenali diri sendiri. Jika kamu sadar dengan kebiasaan buruk yang kamu punya, maka segeralah berubah untuk memperbaiki diri mulai sekarang…